Sejarah Desa

31 Januari 2017 19:18:39 WITA

1.3. SEJARAH DESA

SEJARAH DESA MUNDUK

___________________________

 

Menurut cerita dan penuturan para orang – orang tua yang pernah kami Mintai keterangannya dalam penyusunan/ pembuatan sejarah Desa Munduk ini, bahwa Desa Munduk berasal dari Banjar Munduk yaitu bagian dari Desa Gobleg. Pada Tahun 1892 oleh Pemerintah Belanda melalui Punggawa Distrik Banjar dijadikanlah Banjar Munduk menjadi Desa Munduk  yang merupakan Pemerintahan Desa yang dipegang oleh seorang Perbekel. Perbekel pertama saat itu bernama Mekel Ragi,  namun baru setahun menjabat yang bersangkutan sakit – sakitan, maka diganti oleh Mekel Ketut Djada.

Adapun nama – nama  yang pernah dan sedang menjabat Perbekel Munduk adalah sbb ;

  1. Perbekel pertama        : Mekel Ragi
  2. Perbekel Kedua           : Ketut Djada/ Ketut Mekel
  3. Perbekel Ketiga           : Wayan Dana
  4. Perbekel Keempat       : Nyoman Canang
  5. Perbekel Kelima          : Putu Suwanda
  6. Perbekel Keenam        : Nyoman Soenoe
  7. Perbekel Ketujuh         : Putu Wijana
  8. Perbekel Kedelapan     : Gede Djapa
  9. Perbekel Kesembilan   : Ketut Dasna
  10. Perbekel Kesepuluh     : Nengah Wirota
  11. Perbekel Kesebelas     : Made Darmawan
  12. Perbekel Kedua belas  : I Putu Suparnaya
  13. Perbekel Ketiga belas  : Nengah Yuhena

     14. Pj. Perbekel               : I Made Yasna

  1. Perbekel Keempat belas : I Nyoman Niryasa, SH ( menjabat saat ini periode tahun 2016-2021)

 

                        Adapun wilayah pemerintahan Desa Munduk saat itu terdiri dari Banjar Munduk Dangin Rurung, Banjar Munduk Dauh Rurung, Banjar Gesing dan Banjar Umejero. Sedangkan palemahan yang ada saat itu adalah karang kitri bukan ayahan tetapi merupakan tegak rumah/ tanah perumahan milik perorangan berpipil. Lahan perkebunan dominan tanaman kopi arabica dan robusta, di samping kebun kopi di tiap banjar terdapat juga tanah sawah antara lain Subak Munduk dengan luas areal ; 142 Ha, Subak Gesing seluas ; 27 Ha dan Subak Umejero seluas ; 36 Ha. Ketiga subak itu dipimpin oleh seorang Kelian Subak Munduk dan merupakan Kelian Subak pertama yang bernama I Nyoman Dangin.                  

Pada tahun 1901 Pemerintah Belanda mendirikan bangunan Pesanggrahan di Banjar Uma dan tanah lokasi yang dipergunakan adalah tanah hak milik Pan Ruma. Dengan adanya pesanggrahan di Desa Munduk, maka Pemerintah membangun jaringan perpipaan air minum dengan sumber air mengambil dari sungai Gelar tepatnya sekarang di Banjar Dinas Taman sebelah utara Pura Subak Abian Desa Munduk sampai dengan Pesanggrahan yang sekarang menjadi lokasi SD. No. 1 Munduk dan Hotel Puri Sunny. Dari ujung pipa ini kerama desa/ warga Desa Munduk secara swadaya menyambung jaringan perpipaan ke arah barat desa dengan membuat tiga titik kran umum yaitu pertama di Banjar Mangkalan sekarang menjadi lokasi Pura Padmasana Br. Dinas Beji, Kedua di muka pasar Desa Munduk sekarang menjadi lokasi Pasar Desa Munduk Br. Dinas Taman dan yang ketiga di Banjar Dauh Rurung tepatnya sekarang di sebelah barat Rumah Komang Armada Br. Dinas Bulakan dan kesemua kran umum tersebut dilengkapi Dengan kamar mandi umum.

                        Semenjak ada pesanggrahan, jalan raya di Desa Munduk mulai diperkeras Dengan batu pecah, kerikil serta batu split dan sejak saat itu sekitar tahun 1925 warga di Munduk sudah mulai ada yang memiliki kendaraan dan kendaraan pertama adalah  Kendaraan merk overland milik Jro Pande lalu disusul kendaraan merk Ford T. Buick Dan Fiat.

                        Desa Munduk saat itu adalah merupakan sentra kopi arabica nomor 1 di Bali yang dieksport ke Negara Belanda dan Jerman melalui Pelabuhan Laut di Desa  -Temukus dan anggkutan barang dari Desa Munduk menuju pelabuhan menggunakan  Gedebeg/ Gerobak yang ditarik kerbau.

                        Sejak tahun 1905 Pesanggrahan mulai beroperasi dan sejak saat itu Tempat tersebut sering menjadi tempat menginapnya tamu – tamu asing ( tourist ) Yang melancong ke Bali  dan dari Desa Munduk para tourist tersebut melanjutkan per- Jalanan ke Pesanggrahan Bedugul dengan menggunakan angkutan kuda tunggang. Pesanggrahan di Desa Munduk juga berfungsi sebagai sanatorium bagi orang – orang kota kalangan atas yang menderita penyakit tbc.

                        Di jaman pendudukan jepang, pesanggrahan tersebut oleh pihak jepang dijadikan tempat tentara jepang dan di tempat ini pula pernah tinggal seorang mantri kesehatan jepang yang bernama Kitamura. Saat revolusi mempertahankan kemerdekaan Negara Republik Indonesia,  Pesanggrahan tersebut dijadikan tangsi militer ( KNIL )  oleh pihak Belanda, sedangkan para Pejuang Dari Desa Munduk ( sekarang disebut Veteran ) bergerilya di pinggiran desa seperti di Banjar Penyabangan, Banjar Tanah Miah, Banjar Tengemel dan Banjar Bedolan sampai Dengan penyerahan kedaulatan Negara Republik Indonesia  oleh Belanda sekitar     tahun 1950 an.

                        Pada masa pemerintahan Perbekel Wayan Dana dengan Wakil Perbekel yang bernama Wayan Gewar ( ayahnya Pak Wayan Putru ), beliau ini sangat berpengaruh di Desa dan secara berani menentang kerja rodi/ paksa yang diterapkan  pihak Belanda dalam pembongkaran jalan dari Desa Munduk menuju Bedugul. Dan Punggawa saat itu dijabat/ dipegang oleh Ida Punggawa Gede Suwanda. Secara ringkas kami sampaikan proses dan runtutan keperbekelan Desa Munduk adalah Seperti berikut ;

Pada tahun 1892 Perbekel pertama adalah Mekel Ragi, baru setahun menjabat karena kondisi kesehatannya terganggu, maka diganti oleh Ketut Jada/ Ketut Mekel  setelah itu berikutnya Wayan Dana dan pada masa Proklamasi kemerdekaan RI Perbekel dijabat Nyoman Canang dengan Wakil Perbekel Nyoman Soenoe dan sekitar tahun 1953 ditunjuk Putu Suwanda menjadi Plt. Perbekel dan seterusnya menjadi Perbekel sampai tahun 1962. Dan tahun 1962 warga desa memilih Nyoman Soenoe menjadi Perbekel dengan Wakil Perbekel Putu Wijana, Pada tahun 1965 Bapak Nyoman Soenoe karena ada kesibukan usaha maka ditunjuklah Wakil Perbekel yaitu  Putu Wijana menjadi Pjs. Perbekel dan pada tahun 1966  Putu Wijana dipilih  warga desa menjadi Perbekel atas restu dari Ketua PNI saat itu.

                        Pada masa pemerintahan Putu Wijana ini banyak terobasan dan kemajuan di bidang pemerintahan dan pembangunan diantaranya pembangunan SD. No. 3 dan     SD. Asah Munduk, serta pembongkaran/ pembuatan jalan raya dari Desa Munduk lewat Dusun Asah Munduk/ Banjar Dinas Tamblingan menuju pertigaan Asah Gobleg yang kini jalan tersebut merupakan jalan tengah jurusan Singaraja – Denpasar lewat Desa Wanagiri. Juga dibangun Gedung Ampera bertingkat dua di lokasi pasar desa sekarang, yang di lantai bawah terdiri dari empat ruangan dan satu ruangan digunakan untuk Kantor Perbekel Munduk sisanya lagi tiga ruangan disewakan untuk lokasi pertokoan, sedangkan lantai atas digunakan untuk ruangan pertemuan. Pada masa tersebut tahun 1967 atas gagasan Perbekel Putu Wijana dengan tokoh – tokoh masyarakat  desa didirikan Sekolah Menengah Pertama swasta dengan nama  SMP. Ampera tapi gedungnya masih meminjam gedung SD. No. 3 Munduk ( sekarang Kantor Perbekel Munduk ), namun karena keterbatasan fasilitas dan tenaga guru maka pada tahun 1971 sekolah tersebut bubar. Wantilan/ arena Desa Munduk yang dahulu berlokasi di areal pasar desa sekarang  dipugar dan dipindahkan kesebelah utara Pura Dalem Desa Munduk hingga sekarang.

                        Pada tahun 1967 Banjar Gesing dan Banjar Umejero melepaskan diri

 Dari Desa Munduk dan menjadi Desa difinitif.

Mulai sejak itu maka batas wilayah Desa Munduk adalah ;

- Sebelah Utara                       : Desa Gobleg

- Sebelah Timur                       : Hutan Pemerintah

- Sebelah Selatan                     : Desa Gesing

- Sebelah Barat                        : Desa Kayuputih.

                   Pada tahun 1972 Perbekel Putu Wijana diganti oleh Gede Djapa hingga  tahun 1977, dan pada masa itu Kantor Perbekel dipindahkan ke rumah milik Wayan Guniarsa dan juga pernah  dipindahkan ke SD. No. 3 Munduk dengan meminjam sebuah ruangan sekolah tersebut. Dimasa pemerintahan tersebut sektor pertanian, holtikultura dan perkebunan cukup berkembang khususnya pengembangan komuditi baru yaitu tanaman cengkeh disamping juga pengembangan budidaya tanaman lain varitas unggul.

 

                   Tahun 1978 Gede Djapa diganti oleh Ketut Dasna, pada masa ini dibangun Wantilan/ Arena Desa Munduk yang berfungsi sebagai tempat pertemuan dan dibuat ruangan untuk Kantor Perbekel dan ruang penyimpanan Gong Desa. Pada masa ini pula Untuk menggambarkan Desa Munduk adalah Desa Pertanian dan Perjuangan, maka dibangun monumen Petani di pinggir jalan Banjar Mangkalan dan Patung Pejuang di sebelah Arena Desa Munduk dan di sebelah barat SD. No. 1 Munduk.

                   Tahun 1983 Ketut Dasna diganti oleh Nengah Wirota dan  Kantor Perbekel dibangun di lokasi Polindes sekarang. Pada pemerintahan Perbekel Nengah Wirota dilaksanakan pembagian wilayah Dusun yakni menjadi 4 (empat) Dusun dintaranya Dusun Taman , Dusun Bulakan, Dusun Beji dan Dusun Tamblingan. Dibidang pembangunan fisik dilaksanakan pembongkaran jalan raya dari pertigaan Mangkalan Br. Dinas Bulakan menuju Br. Dinas Tamblingan lewat Banjar Limpah. Keberhasilan lainnya juga adalah Pembentukan

Badan Pengelola  Air Minum Pedesaan dan penertiban penggunaan air dengan menggunakan water meter. Pula pada masa ini Desa Munduk mengikuti festival Gong Kebyar Tingkat Kabupaten dan meraih juara II ( dua )  dan Tahun 1985 juara  III    ( tiga ) dalam Lomba Desa tingkat Kabupaten Buleleng.

                    Pada Tahun 1993 Nengah Wirota diganti oleh Made Darmawan dan berkantor di Kantor Perbekel lokasi Polindes sekarang, tahun 1996 Kantor Perbekel pindah lagi ke Arena Desa Munduk. Pada masa pemerintahan ini desa berhasil melaksanakan penggeladagan jalan desa jurusan ke Banjar Dinas Tamblingan lewat Banjar Limpah serta pembangunan lainnya secara umum. Di sektor kepariwisataan Desa Munduk menjadi Desa tujuan wisata yang sampai saat ini menunjukan prospek cukup bagus.

                        Pada tahun 2001 masa jabatan Perbekel Made Darmawan habis dan ditunjuk Sekretaris Desa ( Ketut Wardana ) menjadi Pjs. Perbekel selama satu tahun, maka pada tahun 2002 dilaksanakan Pemilihan Perbekel dan yang terpilih adalah    I Putu Suparnaya ( Pensiunan TNI-AD ). Dimasa ini Kantor Perbekel pindah lagi dari Arena ke lokasi bekas SD. No. 4  Munduk hingga sekarang. Pembangunan sarana dan prasarana cukup berhasil dilaksanakan diantaranya pembangunan Kantor Perbekel Munduk dan lain - lain termasuk ProgramPeningkatan kwalitas kerja Aparat Desa.

 

                        Tahun 2007 masa jabatan Perbekel I Putu Suparnaya berakhir maka dilaksanakan  Pemilihan Perbekel dan yang terpilih adalah Nengah Yuhena dengan masa tugas 2008 – 2013. Pada masa kepemimpinan Perbekel Nengah Yuhena banyak program pembangunan yang dapat dilaksanakan diantarannya :

  • Pengaspalan jalan selau – tukad cangkup program PNPM Pariwisata tahun 2009
  • Semenisasi Jalan Petaluh program PNPM tahun 2010
  • Pergantian pipa induk program PNPM tahun 2010
  • Rehab total Arena Desa Munduk bantuan dari Pemerintah Pusat tahun 2010
  • Rehab Gedung TK Kumara Stana tahun 2011
  • Semenisasi jalan Batugalih menuju penyabangan program PNPM tahun 2012
  • Pembangunan Gapura pembatas desa dengan  Desa kayuputih tahun 2012
  • Tercapainya Juara II Desa Wisata tingkat nasional pada tahun 2012
  • Semenisasi jalan keserasian social di penigehan Br. Dinas Tamblingan tahun 2013

Pada bulan januari 2014 berakhirlah masa jabatannya dan selanjutnya diterbitkan SK Bupati tentang Penjabat Perbekel  yang dibebankan kepada I Made Yasna yang selama ini menjabat sebagai Sekretaris Desa, masa periode  PJ. Perbekel  yaitu tahun 2014 – 2015. Selama kepemimpinan Pj. Perbekel I Made Yasna ada beberapa program yang dapat dilaksanakan :

  • Pemasangan pipa baru dan penambahan sumber air dari tutub menuju kaptering gelar yang merupakan program PNPM tahun 2014
  • Pembangunan tempat pembangkit listrik Bio Masa di Penigehan Br. Dinas Beji yang merupakan bantuan dari Pusat pada tahun 2014
  • Rehab Pasar Desa bantuan dari Dinas Perdagangan Kabupaten tahun 2015
  • Penyenderan diatas dan dibawah tempat pengolahan sampah pada tahun 2015 bantuan Dana Pusat
  • Pelaksanaan program padat karya program dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten buleleng tahun 2015
  • Semenisasi jalan limpah  sepanjang 400m dan penyenderan dipertigaan selau tahun 2015
  • Rehab penyengker pura dalem pada bagian timurnya program ADD tahun 2015
  • Pemasangan tiang listrik dan pemasangan jaringan listrik di Petaluh Br, Dinas Bulakan tahun 2015
  • Pemasangan tiang listrik dan pemasangan jaringan dari Selau menuju Penigehan tahun 2015

Pada bulan Oktober  2015 diadakan pemilihan perbekel  dan dipilihlah I Nyoman Niryasa sebagai perbekel periode tahun 2016 – 2021.

Dokumen Lampiran : Sejarah Desa


Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

FACEBOK

Tolong Bantu Kami, Like This !!!

×

Lokasi Munduk

tampilkan dalam peta lebih besar